bilang, biar kalian sudah sehat, kalian jangan bicara terlalu keras atau pergi keluar. pun menjawab atas nama mereka berdua. “Kami minta maaf sudah membikin repot kalian.” “Oh, tidak apa-apa. Cuma kuminta kalian berhati-hati. dan beberapa lain belum tertangkap. Mereka mengawasi daerah ini dengan ketat, dan jalan-jalan penuh dengan “Betul?” “Makanya, biar kalian cuma biasa. bilang, kalau kami tertangkap menyembunyikan kalian, kami akan ditahan.” “Kami tak akan bikin rebut,” janji . “Malahan muka akan kututup kain, kalau dia mendengkur terlalu keras.” tersenyum, membalikkan badan untuk pergi, dan katanya, “Selamat malam. Aku akan datang lagi besok pagi.” “Tunggu!” kata . “Apa salahnya kau datang ke sini, bicara dengan kami sedikit?” “Tidak bisa.” “Kenapa?” “ nanti marah.” “Peduli apa dengan ? Berapa tahun umurmu?” “Enam belas.” “Kalau begitu, badanmu terlalu kecil, ya?” “Terima kasih atas komentar itu.” “Di mana ayahmu?” “Tidak punya lagi.” “Maaf. Lalu bagaimana kalian hidup?” “Obat yang dibakar di kulit buat menghilangkan sakit itu?” “Ya, daerah ini terkenal. Musim semi kami memotong. Musim panas mengeringkannya, lalu musim gugur dan dingin membuatnya. Kami jual. Orang datang dari mana-mana hanya untuk beli.” “Kiranya kalian tidak butuh untuk mengerjakan itu.” “O, kalau itu yang ingin kalian ketahui, lebih baik aku pergi.” “Nanti dulu, sedikit lagi,” kata . “Ada satu pertanyaan lagi.” “Apa itu?” “Malam ketika kami datgn kemari itu, kami melihat seorang di medan , dan dia mirip sekali denganmu. Apa itu kau?” cepat membalikkan badan dan membuka pintu. “Apa kerjamu di sana?” itu membanting pintu di belakangnya. Dan ketika ia berjalan ke rumah itu, - kecil pun berdering dengan iramanya yang aneh dan sumbang Dengan tinggi sekitar 1,75 meter, cukup jangkung untuk orang sezamannya. Tubuhnya seperti tubuh kuda yang indah: kuat dan lentur, dengan kaki panjang berotot. Bibirnya penuh, berwarna merah tua, dan alisnya yang hitam tebal jadi tampak tidak lebat karena bentuknya yang indah. Karena jauh melampaui sudut-sudut luar matanya, alis itu pun menambah kejantanannya. Orang-orang kampung menyebutnya suatu ungkapan yang hanya dipakai untuk dengan badan lebih besar dari rata-rata. Sebutan itu jauh dari maksud menghina, tapi bagaimanapun membuatnya ada jarak dengan muda lain, dan itu membuatnya cukup malu pada masa k-knya. Ungkapan itu tidak pernah dipergunakan untuk menggambarkan , namun dapat pula dikenakan padanya. Ia agak lebih pendeka dan pejal daripada , dadanya bidang dan besar, dan wajahnya bulat, memberikan kesan periang, kalau bukan sifat badut sejati. Matanya yang besar dan sedikit menonjol itu cenderung bergerak ketika ia berbicara, dan kebanyakan lulucon yang dat orang untuk merendahkannya berpusat pada kemiripannya dengan katak yang yak henti-hentinya berdengkung pada malam-malam musim panas. Kedua pemuda itu sedang berada di puncak usia pertumbuhan mereka, dan karenanya cepat pulih dari sebagian besar penyakit.
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 tahun yang lalu