Tapi konvensi SOLAS ini sudah dilaksanakan oleh beberapa negara yang mengikuti konferensi di London itu. Pemberlakuan masih bersifat terpisah tanpa adanya induk organisasi bersifat internasional untuk mengawasi pelaksanaannya. Seiring dengan perkembangan di bidang maritim, terutama pada rancang bangun kapal, pada tahun 1927 muncul usulan-usulan untuk menyelenggarakan konferensi yang serupa. Selanjutnya konferensi ini berhasil diadakan. Dan kota London kembali terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini. Konferensi ini dihadiri oleh 18 negara dan segera mengadopsi Konvensi SOLAS yang baru. Konvensi SOLAS versi kedua ini banyak menganut dasar-dasar pada Konvensi SOLAS versi pertama. Konvensi SOLAS yang baru ini selanjutnya disebut dengan Konvensi SOLAS 1929 dan mulai diberlakukan pada tahun 1933. Pada tahun 1948, pemerintah Inggris mengupayakan diadakannya konferensi internasional untuk penyempurnaan Konvensi SOLAS yang terdahulu. Konvensi SOLAS yang baru ini (versi ketiga) mengikuti corak yang sudah ada dan mencakup suatu lingkup yang lebih luas dan lebih terperinci dari kapal-kapal. Perbaikan ditambahkan pada pemberlakuan fasilitas subdivisi kedap air pada kapal-kapal penumpang, standard stabilitas kapal, perlindungan terjadinya kebakaran secara struktural, dan pemeliharaan dari pelayanan-pelayanan pada keadaan darurat. Satu hal penting lagi telah ditambahkan, yaitu pengenalan tiga metode alternatif subdivisi dengan sekat-sekat api dengan penutupan tangga-tangga naik utama. Pada tahun 1948 ini juga diselenggarakan sebuah konferensi yang diprakarsai oleh PBB dan diadakan di Geneva. Konferensi ini melahirkan satu konvensi untuk pendirian IMCO, cikal bakal IMO (Intenational Maritime Organisation). Dan Konvensi SOLAS 1948 pun mengakui keberadaan organisasi maritim ini. Diharapkan organisasi yang baru berdiri ini dapat mengadopsi legalitas terhadap semua masalah yang berhubungan dengan keselamatan kemaritiman. Dan semenjak itu segala upaya untuk langkah-langkah perbaikan Konvensi SOLAS dilakukan oleh IMO secara periodik. Salah satunya adalah penyelenggaraan konferensi yang diikuti oleh 55 negara anggota guna mengupayakan lahirnya Konvensi SOLAS 1960 atau Konvensi SOLAS Versi Keempat. Konvensi SOLAS 1960 ini telah memasukkan berbagai pembaharuan teknis untuk mengakomodasi banyak perkembangan baru di bidang kemaritiman. Konvensi SOLAS 1960 secara resmi diberlakukan pada tahun 1966. Semula ketentuan-ketentuan yang dilahirkan banyak diaplikasikan untuk kapal-kapal penumpang. Tetapi pada perkembangan berikutnya makin meluas dengan pemberlakuan pada kapal-kapal barang juga. Disini dipandang perlu untuk pengadaan yang berhubungan dengan tenaga, penerangan darurat dan perlindungan terhadap bahaya kebakaran.
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 tahun yang lalu