"Tahun lalu kan ekonomi kita tumbuh positif, di antaranya ada kenaikan penumpang. Ini membuat ekspansi maskapai penerbangan diantaranya dengan pergantian pesawat yang lama ke baru," kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Ditjen IATT Kementerian Perindustrian Panggah Susanto saat dihubungi detikFinance , Selasa (2/2/2010) Panggah menjelaskan pergantian pesawat-pesawat baru yang dilakukan oleh maskapai penerbangan domestik menjadi faktor utama tingginya lonjakan impor produk pesawat terbang. Sementara itu mengenai importasi kapal ia menduga karena adanya pengalihan kapal berbendera asing ke bendera Indonesia. "Mungkin kalau fisiknya nggak ada, seolah-olah menjadi dihitung (sebagai impor)," jelas Panggah. Pihak maskapai penerbagan juga mengamini masalah tersebut, misalnya Mandala Airlines pada 2009 lalu saja telah mendatangkan beberapa pesawat (sewa) baru jenis Airbus A320 dan A319 yang menggantikan peranan pesawat Boeing di Mandala. "Tahun 2007 lalu kita sudah memesan sebanyak 30 pesawat Airbus baru, yang pengirimannya mulai 2011," kata Head of Corporate Communication Mandala Airlines Trisia Megawati KD saat dihubungi. Ia meyakini sektor penerbangan Indonesia akan terus berkembang yang akan diimbangi dengan peningkatan pelayanan termasuk mendatangkan pesawat-pesawat baru oleh para maskapai penerbangan domestik. Sehingga tidak mengherankan langkah tersebut secara langsung akan mendongkrak importasi produk pesawat terbang dan bagiannya. "Padahal pada 5 tahun lalu Indonesia terkenal sebagai tempat pembuangan pesawat-pesawat tua," katanya. bertenaga surya, sudah menyelesaikan beberapa tes penting terakhir pada hari Kamis dan Jumat lalu. HB-SIA yang sudah selesai pembuatannya pada tanggal 26 Juni 2009 lalu ini meluncur menyusuri landasan pacu dengan mengandalkan tenaga listrik yang berasal dari sekitar 11.628 sel surya yang terpasang pada permukaan sayapnya. Untuk sementara, pesawat terbang bertenaga surya ini hanya menjalani serangkaian test akselerasi dan sistem rem. Uji coba selanjutnya adalah menerbangkannya pada kecepatan 35 kilometer per jam. Proyek Sollar Impulse didirikan oleh Bertrand Piccard, adalah seorang penerbang berkebangsaan Swiss yang pernah melakukan misi keliling dunia non-stop dengan mengendarai sebuah balon udara. Misi keliling dunia itu akan diulanginya lagi, tapi kali ini dengan mengendarai pesawat terbang bertenaga surya. Jika tidak ada hambatan, Solar Impulse merencanakan uji coba penerbangan pada tahun depan untuk mencapai catatan 36 jam terbang tanpa berhenti. Hasil dari test prototipe ini akan digunakan untuk pembuatan pesawat terbang bertenaga surya yang akan digunakan untuk misi penerbangan keliling dunia pada tahun 2012. Sebelumnya, sudah ada beberapa pesawat terbang bertenaga surya yang sudah dibuat. Misalnya Helios buatan NASA yang pada tahun 1990 sudah terbang mengelilingi negara AS.
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 tahun yang lalu