Namun pada praktiknya, Merpati Nusantara Airlines tetap beroperasi dengan penerbangan tidak berjadwal, yaitu setiap penerbangan harus mendapatkan fligth approval (FA) dari otoritas penerbangan kedua negara. Merpati setiap pekannya menerbangkan rute tersebut sebanyak tujuh kali, yaitu sehari sekali dengan pesawat carter. Sedang, untuk rute Dili-Singapura dilayani oleh Silk Air. Perjanjian kerjasama tersebut diteken oleh Menhub Freddy Numberi dengan Menteri Infrastruktur Timor Leste, Pedro Lay Da Silva. "Sebelumnya draft ini sudah dibahas kedua delegasi di Denpasar pada 18 sampai 19 Mei 2010 lalu," kata Freddy, Senin (1/11/2010). Freddy menyatakan, pihaknya telah menunjuk dua maskapai untuk melayani rute tersebut yaitu Merpati dan Batavia Airlines. Bila penerbangan Merpati yang tadinya carter akan menjadi reguler, maka Batavia saat ini sedang mempersiapkan rute baru. Sedangkan Pedro Lay Da Silva menyatakan kerjasama ini bakal bisa mengangkat perekonomian Timor Leste. Resep Masakan. Kuliner. "Kami berharap mampu mengembangkan pariwisata di Timor Leste. Kami juga sedang menyiapkan maskapai penerbangan sendiri," kata Pedro. Dalam keterangannya, Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, Bambang Supriyadi Ervan menyatakan, maskapai lain pun akan diberi kesempatan untuk memberi layanan penerbangan ke mantan provinsi ke-27 RI tersebut. Pada tahap awal, maskapai yang ditunjuk adalah Merpati dan Batavia. "Penerbangan reguler ini dibuka mulai kesepakatan ditandatangani. Bagi maskapai lain yang mau ikut melayani, akan diberi kesempatan, tetapi harus melalui negosiasi dengan kedua negara, sesuai dengan asas resiprokal," tandas Bambang. Bandara Adi Sumarmo waspadai aktivitas Merapi. Pihak manajemen Bandara Adi Sumarmo, Solo, masih terus dalam sikap waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan akibat dari aktivitas Gunung Merapi. Gunung berapi yang konon paling aktif di dunia ini masih cukup sulit diprediksikan kegiatan vulkaniknya. Guna mendukung tindakan kewaspadaan ini, pihak Bandara Adi Sumarmo banyak berkoordinasi dengan lembaga BMG, pihak maskapai penerbangan, serta dengan otorita bandara lainnya, misalnya dengan pengelola Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta. Aktivitas Gunung Merapi yang sulit ditebak dan bisa meletus sewaktu-waktu, memaksa banyak pihak untuk semakin waspada. Termasuk, pihak Bandara Adi Soemarmo, Solo. Manajemen bandara internasional itu menyatakan akan semakin mengambil sikap hati-hati dalam menentukan jadwal penerbangan yang bakal berangkat dari dan menuju Solo. "Kami akan pantau terus. Sikap hati-hati ini juga akan kami tingkatkan lagi agar tetap tidak terjadi kecelakaan penerbangan akibat dari aktivitas Merapi yang sulit diprediksi," kata Edy Martono, Airport Duty Manager PT Angkasa Pura II Bandara Adi Soemarmo, Senin (1//11). Sejak status Merapi meningkat, pihaknya melakukan koordinasi dengan banyak pihak. Seperti dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) DIY Yogyakarta dan Solo, maskapai penerbangan dan bandara internasional terdekat, yakni Bandara Adi Sutjipto, DIY Yogyakarta. Koordinasi itu dilakukan setiap saat untuk mengantisipasi dan mengetahui keadaan atau aktivitas Merapi yang kian mencekam di beberapa wilayah di Eks-Karesidenan Surakarta, Magelang, dan DIY Yogyakarta.
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 tahun yang lalu